PKS Tak Punya Etika Politik

Dibandingkan parpol lain, PKS lebih kreatif dalam membangun citra partai. Sayangnya, gagasan iklan politik yang dipublikasikan partai dakwah ini selalu mengundang kontroversi. Dalam iklan terbarunya, PKS bahkan dinilai telah meninggalkan etika politik.

Iklan PKS teranyar yang menampilkan potongan berita menyangkut silang pendapat antara SBY-Megawati, Jusuf Kalla-Sultan HB X dan isu ABS (asal bukan capres S) pun tidak luput dari kritik pedas. Bagi konsultan iklan politik PKS, Ipang Wahid, apa yang dibuatnya tidak bermaksud untuk mengeksploitasi permusuhan di kalangan elit. Justru PKS ingin meredam suhu politik yang semakin memanas menjelang Pemilu.

“Iklan kita bukan fitnah atau ajang adu domba,” dalih Ipang.

Menurutnya, apa yang disajikan dalam pariwara politik itu tidak lebih hanya ingin memberi edukasi politik. Alasannya, masyarakat kerap kali kebingungan dengan maraknya perseteruan antar elit. “Diharapkan dengan iklan itu, tokoh-tokoh kita bisa lebih mengendalikan diri, lebih cooling down,” kilah Ipang.

Apapun argumentasi yang diajukan PKS, tetap saja iklan itu disanggah banyak pihak. Partai Demokrat misalnya, mengaku kecewa dengan iklan tersebut. Iklan tersebut dinilai lebih bernuansa provokasi.

“PKS itu terlihat kalap karena iklan-iklan sebelumnya terbukti tidak menaikkan pamornya tapi malah justru menurunkan pamornya. Makanya dia buat iklan yang provokatif seperti itu,” ujar Ketua DPP PD Ruhut Sitompul.

Ia berpendapat apa yang dilakukan PKS sudah tidak memenuhi etika hukum politik. Iklan tersebut hanya akan menambah gesekan politik baru. “Iklan politik itu harusnya bukan untuk memanas-manasi keadaan. Jangan membuat yang kecil dibesar-besarkan dan yang besar dikecilkan,” kata Ruhut.

PDI Perjuangan juga ikut memberi komentar. Sejatinya, jelas Sekjen DPP PDIP Pramono Anung Wibowo, masing-masing pihak lebih mengedepankan etika berpolitik ketimbang saling menjatuhkan. “Artinya mengarahkan sesuatu untuk mendapatkan simpati masyarakat, tidak boleh menyudutkan kelompok lain,” tegas Pram.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menambahkan apa yang ditontonkan PKS justru bertentangan dengan semangat yang kerap diusung, menjunjung tinggi akhlak mulia. Tidak sepatutnya PKS mengumbar kompetitor politik. “PKS mengaku sebagai partai dakwah. Dengan adanya iklan itu berarti bertentangan dengan etika dasarnya yakni menjunjung akhlakul karimah,” cetus Burhan.

Meski kata Burhan, iklan tersebut memang bentuk kampanye yang cerdas. PKS sengaja untuk menarik simpati masyarakat yang kini jenuh dengan ketegangan politik. Tetapi, di sisi lain iklan tersebut jelas melanggar fatsun politik yang ada.

“Hal ini justru meningkatkan suhu politik ke depan, bukan meredam atau menyadarkan para elit. PKS dapat diposisikan sebagai musuh bersama,” tandas Burhan.

Tidak ada salahnya memang PKS mengeksploitasi konflik politik yang terjadi di antara elit. Tetapi, patut disayangkan bila cara-cara itu justru diambil oleh partai yang mengaku berazaskan Islam dimana Islam tidak mengajarkan untuk mengumbar aib yang dimiliki orang lain kepada publik.

Alangkah lebih baik bila PKS mengedepankan cara-cara yang santun dalam memanfaatkan sisa masa kampanye ini, tanpa perlu mengisinya dengan hal-hal yang memicu polemik. Toh, dengan mendahulukan sikap santun, PKS tetap saja akan mendulang simpati publik.[L4]

4 Tanggapan

  1. saya salut dg iklan cerdas pks yang lain dari yang lain . saya berpandangan justru iklan ini mendidik anak bangsa yang saat ini para elit politiknya dan pemimpinnya saling berseteru, saling hujat dan saling menjatuhkan yang memang terasa dampaknya dimasyarakat saat ini :mudah sekali tersulut , perpecahan , anarkis dll.dg iklan ini mudah-mudahan para pemimpin dan elit politik tergugah manahna dan nggeuh bahwa yang dilakukannya itu merusak persatuan dan kesatuan bangsa dan akhirnya sadar membangun negeri ini tidak mungkin oleh satu partai sj , tetapi membangun negeri ini perlu di usung bersama dalam kebersamaan. saya salut dengan PKS dan ber hak mendapat penghargaan dan saya nobatkan sebagai PAHLAWAN. maju terus PKS , masyarakat indonesia mendukung anda.

  2. saya akui PKS memang Partai yang masih bisa “diandalkan” dan terbersih dibandingkan partai besar lain, tapi…….

    benar apa yang dikatakan pengamat2 diatas, jangan tinggalkan kesantunan PKS dalam berpolitik. Rakyat sudah jenuh melihat para elite politik berseteru dll.
    jangan perkeruh suasana dengan iklan yang provokatif.
    jika memang ada manfaat dibalik iklan tersebut, toh bisa dibahas dulu lebih besar mana manfaat atau mudharatnya.
    saya khawatir respon masyarakat cenderung negatif.

  3. Orang-orang politik sama aja…jangan terlalu serius…
    kalo berani…wujudkan dong syar’i !!

  4. terkadang mereka yang lupa dimana berpijak…tidak lagi mampu menentukan apkah jalan yang dilaluinya lurus,,,atau bengkok… :-p

Tinggalkan komentar